Sabtu, 10 Juli 2010

Sustenance doors

Sustenance doors


Bagaimana agar rezeki kita dimudahkan? Adakah ibadah membantu kita untuk memperlancar datangnya rezeki? Ada dan shalat dhuha adalah jawabannya. Shalat dhuha adalah ibadah shalat yang dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Shalat sunnat ini yang dilakukan seorang muslim saat waktu dhuha.Waktu dhuha tiba saat matahari mulai naik, kira-kira tujuh hasta sejak terbitnya. Atau sekitar pukul tujuh pagi hingga waktu dzuhur. Jumlah raka''''at shalat dhuha, dari dua hingga duabelas raka''''at.Meskipun bernilai sunnah, shalat ini mengandung manfaat yang sangat besar bagi umat Islam. Rasulullah bersabda di dalam Hadists Qudsi,“Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat shalat dhuha, karena dengan shalat tersebut, Aku cukupkan kebutuhanmu pada sore harinya.” (HR Hakim dan Thabrani)Dalam hadist yang lain dikatakan,“Barangsiapa yang masih berdiam diri di mesjid atau tempat shalatny setelah shubuh karena melakukan I’tikaf, berzikir, dan melakukan dua rakaat shalat dhuha disertai tidak berkata sesuatu kecuali kebaikan, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun bnyaknya melebihi buih di lautan.” (HR. Abu Daud)"Dalam tubuh manusia itu ada 360 ruas tulang. Ia harus disedekahkan untuk setiap ruas itu." Para shahabat bertanya, "Siapa yang kuat melaksanakan itu, ya Rasulullah? Beliau menjawab, "Dahak yang di masjid itu lalu ditutupinya dengan tanah, atau menyingkirkan sesuatu gangguan dari tengah jalan itu berarti sedekah. Atau, sekiranya tidak dapat melakukan itu, cukuplah diganti dengan mengerjakan dua rakaat shalat dhuha." (HR. Ahmad dan Abu Daud)Shalat-shalat sunah sangat dianjurkan. Karena ada faedah yang terkandung di dalamnya. Salah satunya untuk membuka pintu-pintu rezeki dan keberkahannya. Di antara shalat sunah tersebut adalah shalat dhuha.Hadits Rasulullah SAW terkait shalat dhuha antara lain :"Siapapun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak busa lautan." (H.R Turmudzi)Selengkapnya tabir emas dibalik shalat dhuha, dapat Anda baca dalam buku Keajaiban Shalat Dhuha. Buku berpengantar Dr. K.H. Muslih Abd. Karim, MA ini ditulis Muhammad Abu Ayyas. Buku berjumlah halaman 140 ini, pun menjelaskan cara mudah mencari rezeki. Dalam buku ini mengandung pesan: sebab rezeki hak semua orang dan kemiskinan mendekati kekufuran, maka ibadah dan usaha adalah jawabannya.Dengan mengenal keutamaan dan keajaiban shalat dhuha, maka kaum muslim akan lebih tergerak untuk merawat shalat sunah ini.
pembahasan cara pengamalan Asma’ul Husna. Kali ini yang akan dibahas adalah Asma’ul Husna yang memiliki keutamaan dan khasiat untuk membukakan pintu rezeki, meredakan angin ribut (puting beliung) serta untuk memberikan kekuatan bagi tubuh. Berikut pembahasannya:

Al Wakiil, الوكيل , Artinya: Yang Maha Mengurusi dan melaksanakan semua urusan makhluk-NYA.

  • Keutamaan (khasiat):
    • Untuk memohon agar dibukakan pintu rezeki dan kebaikan.
    • Untuk meredakan angin ribut (puting beliung) dan hujan badai.

  • Cara mengamalkan:
    • Untuk keutamaan yang pertama, maka bacalah ” Yaa Wakiil ” secara rutin dipagi hari. Insya Allah akan dibukakan pintu-pintu rezeki yang seluas-luasnya sehingga segala usaha menjadi lancar.
    • Bila sewaktu-waktu terjadi angin ribut atau hujan badai, baik sewaktu berada di rumah, diatas kapal laut atau dipesawat terbang, maka perbanyaklah membaca asma “Yaa Wakiil”. Insya Allah akan dihindari dari bencana dan akan segera reda.

Al Qawiyy, القوى , Artinya: Yang Maha Kuat, tidak pernah merasa lelah.

  • Keutamaan (khasiat):
    • Untuk menghilangkan rasa lemah, baik fisik maupun mental dan untuk menambah kekuatan tubuh yang luar biasa.
    • Untuk meredakan nafsu orang dzhalim.

  • Cara mengamalkan:
    • Bacalah “Yaa Qawiyyu Yaa Matiin” setiap hari sebanyak 1000 kali.
    • Dibaca pada malam hari setelah shalat hajat atau shalat tahajjud 2 rakaat.
    • Setelah selesai lalu berdo’a agar rasa lemah yang selama ini diderita segera pulih dan menjadi kuat kembali.
    • Atau agar orang selalu berbuat dzholim kepadanya menjadi sadar dan menghentikan usaha jahatnya.
    • Setelah dirasa ada perubahan, amalan ini bisa dihentikan. Atau bisa diulang kembali seminggu sekali secara rutin, akan lebih baik.
    • Sangat baik dilakukan bagi mereka yang berprofesi sebagai pengawal atau petugas pengamanan.
    • Juga sangat baik di amalkan ketika sedang menghadapi fitnah di tempat kerja.

0 komentar:

Posting Komentar